Senin, 21 November 2016

WISATA MALAM DI LAWANG SEWU




Lawang Sewu merupakan tempat wisata bersejarah di Kota Semarang. Letak yang sangat strategis dari pusat kota membuat banyak wisatan mengunjungi tempat tersebut. Selain itu letaknya bersebrangan dengan Tugu Muda yang menjadi maskot Kota Semarang. Biaya tiket masuk pun di bandrol dengan harga Rp 10.000 / orang.


Lawang Sewu sendiri memiliki arti Pintu Seribu. Disebut dengan Lawang Sewu karena bangunan ini memiliki pintu yang sangat banyak. Bangunan ini memiliki banyak jendela yang tinggi dan lebar, sehingga sering dianggap sebagai pintu (lawang). Tempat wisata ini memiliki nilai sejarah yang sangat kuat dan di kabarkan banyak kisah mistis yang terjadi.


Tempat wisata Lawang Sewu kini dijadikan museum yang banyak di isi dengan benda-benda bersejarah seperti bentuk dan nama telephon dari jaman dahulu. Selain itu kita juga bisa berkeliling di dalam gedung sambil berfoto-foto di setiap sudutnya. Tempat paling favorite dari gedung tersebut adalah lorong pintu yang berada di lantai 3 gedung utama.







Menurut seorang wisatawan yang bernama Adinda, dia mengunjungi Lawang Sewu bersama teman – temannya. “Awalnya sih iseng main kesini, ya sekaligus pingen isi di Lawang Sewu gimana dan yang paling utama berfoto disini, udah lama tidak berkunjung kesini.”, ujarnya.






Senin, 14 November 2016

Goa Kreo, Tetap Gagah dan Mempesona Sampai Saat Ini




Kawasan wisata Goa Kreo terletak di Dukuh Talun Kacang, Desa Kandri, Kecamatan Gunungpati, Semarang. Tempat wisata ini merupakan sebuah goa yang dipercaya sebagai petilasan Sunan Kalijaga saat mencari kayu jati untuk membangun Mesjid Agung Demak . Menurut legenda Sunan Kalijaga bertemu dengan sekawanan kera yang kemudian disuruh menjaga kayu jati tersebut. Kata “Kreo” berasal dari kata Mangreho yang berarti peliharalah atau jagalah. Kata inilah yang kemudian menjadikan goa ini disebut Goa Kreo dan sejak itu kawanan kera yang menghuni kawasan ini dianggap sebagai penunggu.

Untuk mencapai bibir goa pengunjung diwajibkan jalan kaki melewati anak tangga yang sangat banyak dan sedikit curam serta melewati jembatan yang dibawahnya waduk Jatibarang. Monyet monyet yang ada di Goa Kreo ini adalah monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), monyet yang ada di sini termasuk monyet yang cukup jinak, dan bisa bergaul dengan warga di sekitar Goa Kreo.

Selain bercanda dan memberi makan monyet – monyet yang berada di goa kreo pengunjung juga dapat berfoto – foto dengan background Waduk Jatibarang atau jembatan yang indah. Pengunjung juga dapat menaiki perahu mengelilingi Waduk Jatibarang. Beberapa wisatawan memanfaatkan tempat wisata ini untuk berjalan-jalan bersama keluarga, pacar dan teman. Salah satu wisatawan yang berasal dari Semarang lebih senang   memanfaatkan pemandangan di goa kreo ini dengan berfoto bersama temannya.
“Saya kesini sekedar jalan-jalan dan mengajak teman saya dari Banjarnegara supaya tau goa kreo kayak gimana hehe” , ujar Bunga (22) asal Semarang.


















NAMA  : Risca Safitri Rahmwati
NIM      : G.331.14.0047
MAKUL  : Jurnalistik Online