Klenteng
Sam Po Kong adalah tempat beribadah agama Kong Hu Cu. Tempat ini terletak di
Gedung Batu, Semarang Barat, Kota Semarang. Selain sebagai tempat beribadah
klenteng ini juga sebagai tempat wisata yang paling banyak dikunjungi di Kota
Semarang, karena bentuk bangunan yang unik dan banyak nilai sejarah di
dalamnnya. Salah satu keunikan dari tempat ini adalah tempat beribadahnya yang
dimana setiap bangunan ada ke unikan tersendiri.
Untuk
memasuki tempat ibadah para pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp 20.000,- /
orang. Pengunjung yang tidak beribadah dilarang memasuki tempat persembayangan
dikarenakan agar yang sedang bersembayang lebih khusuk. Terdapat beberapa
tempat untuk melakukan persembayangan yaitu klenteng besar dan goa sam po kong,
klenteng Tho Tee Kong, tempat pemujaan Kyai Jangkar, tempat pemujaan Kyai Juru
mudi, Kyai Cundrik Bumi dan Mbah Kyai Tumpeng. Bangunan ini memiliki nuansa
warna merah yang dimana melambangkan etnis China yang dimana Laksamana Cheng Ho
berasal dari China. Laksamana Cheng Ho sendiri adalah seorang muslim yang berasal
dari China yang telah memberikan pertolongan kepada warga China di Indonesia
sehingga beliau di anggap sebagai dewa.
Didalam salah satu
tempat persembayangan terdapat Goa bawah tanah yang kini telah ditutup untuk
umum. Tempat – tempat persembayangan tersebut dinamai sesuai dengan
peruntukkannya masing – masing untuk menyembah. Bagi umat agama Kong Hu Cu
menyembah seorang yang telah meninggal dipercaya dapat memberikan keberuntungan
yang lebih. Salah satunya adalah patung Laksamana Cheng Ho yang dilapisi emas
dan di percaya untuk memohon doa restu keselamatan, kesehatan dan rejeki yang
terdapat di klenteng besar.
Dinding dari setiap
klenteng pun di hiasi relief perjalanan Laksamana Cheng Ho dari daratan China
hingga menuju ke Pulau Jawa yang terdapat di dinding klenteng besar hingga dua
klenteng yang lebih kecil.
Nama : Risca Safitri Rahmawati
NIM : G.331.14.0047